Banyak negara telah
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi, teknologi kedirgantaraan,
bioteknologi, teknologi propulsi, teknologi pembangkit energi dan nanoteknologi
untuk menggerakan industri pertahanannya dalam rangka memproduksi alutsista
yang digunakan untuk memperkuat militernya dan juga untuk menyiapkan sebagai
produsen alutsista yang siap bersaing dengan negara produsen lain.
Negara-negara maju seperti AS, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia dan Jepang
secara berkelanjutan mengembangkan industri pertahanannya untuk memperkuat
kekuatan militernya dan menjadikan sebagai negara pengekspor alutsista.
Masing-masing negara memiliki keunggulan sesuai dengan pengembangan Iptek yang
terdapat di negaranya. Industri pertahahan di negara maju berkembang sangat
pesat karena dukungan yang penuh dari pemerintah (baik kebijakan industri
maupun finansialnya) dan iklim ekonomi yang menunjang perkembangannya.
1. Kondisi Pertahanan
Indonesia Saat Ini.
Walaupun sejumlah
keterbatasan yang dihadapi dalam pembangunan kekuatan pertahanan dan ancaman
militer akan semakin jarang terjadi dimasa depan, Indonesia perlu terus
meningkatkan kemampuan pertahanan militer baik di darat, laut maupun udara,
untuk memberikan jaminan keamanan nasional. Pembangunan pertahanan saat ini
belum dapat mewujudkan postur pertahanan yang kuat dan disegani dilihat dari
jumlah dan kualitas peralatan militer/alutsista yang dimiliki. Kondisi
peralatan pertahanan saat ini sangat memprihatinkan baik dari segi usia maupun
kecanggihan teknologi. Alutsista yang dimiliki TNI rata-rata berusia lebih dari
20 tahun. Untuk kesiapan operasional alutsista dilakukan dengan
repowering/retrofit dan dilakuan pembelian baru kalau dinilai sangat
mende-sak/dibutuhkan.
Perkembangan teknologi
pertahanan Indonesia saat ini jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan
perkembangan teknologi militer (Revolution in Military Affairs-RMA) dari
negara-negara lain yang maju pesat dan dapat menciptakan sistem senjata baru
yang memiliki daya rusak dan daya jangkau yang lebih besar dan lebih jauh serta
lebih akurat. Sedangkan kebutuhan pemenuhan pemeliharaan, pengoperasian, maupun
suku cadang alutsista masih bergantung pada negara-negara lain. Dari aspek
profesionalisme, kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan
prajurit belum memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Oleh karena itu, kondisi
kekuatan pertahanan Indonesia saat ini jauh di bawah kebutuhan pokok, bahkan di
bawah kekuatan pokok minimal (minimum essential force) sekalipun.
2. Upaya Penguasaan
dan Penerapan Iptek untuk Pertahanan Negara.
Paradigma pembangunan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang menuju pembangunan berbasis sumber
daya masyarakat berpengetahuan (knowledge based society). Proses ini
berimplikasi pada berbagai bidang pembangunan, termasuk pembangunan teknologi
pertahanan. Sebagai bagian utama dari knowledge based society, Ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kebutuhan
hidup manusia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada disekelilingnya.
Pengembangan Iptek
untuk Pertahanan
Suatu negara yang
memiliki kekuatan pertahanan yang tangguh dengan didukung oleh kecanggihan
alutsista akan memiliki bargaining power dan disegani oleh negara lain. Amerika
Serikat dengan kecanggihan alutsista dan besarnya anggaran pertahanan yang
dialo-kasikan ($ 711 billions) membuat Amerika Serikat memiliki peran penting
baik di kawasan regional maupun internasional.
Pada dasarnya, perang
dimasa mendatang adalah ”perang otak” atau sering disebut perang daya saing.
Perang ini mengandalkan kreatifitas intelektual untuk mengalahkan negara lain
dalam persaingan internasional. Untuk itu, setiap negara dituntut untuk memenangkan
daya saing, sehingga perlu meningkatkan kemampuan teknologi, sumber daya
manusia dan finansialnya.
Pembangunan kekuatan
pertahanan Indonesia yang sedang dilakukan tidak terlepas dari perkembangan
Iptek. Program pembangunan Iptek yang diarahkan untuk mendukung kepentingan
pertahanan lebih menjurus pada terpenuhinya kebutuhan alutsista yang difokuskan
pada teknologi pendukung, yaitu :
- Daya
Gerak, meliputi Alat transportasi Darat, Laut dan Udara
- Daya
Tempur, meliputi Senjata, Munisi Kaliber Besar dan dan Bahan Peledak, Roket
dan Peluru Kendali
- Komando,
Kendali, Komunikasi, Komputer dan Informasi (K4I), meliputi Alat Komunikasi,
Surveilance, Penginderaan dan Navigasi.
Pokerqq
ReplyDeleteSitus Terbaik untuk sekarang di dapatkan dalam masyarakat pencinta indonesia